Sejak tahun 2020, masyarakat dipaksa untuk dapat bertransformasi dan memahami penggunaan platform digital dalam kehidupan sehari-hari. Pembatasan sosial dikala pandemi menjadi pemicu perubahan ini.
Dengan bergeraknya masyarakat ke dunia digital, aktifitas belanja online juga turut meningkat secara signifikan. Menurut Percy Hung, Co-founder & CEO dari Choco Up, perkembangan ini menghadirkan kebiasan baru yang memerlukan atensi dari para pelaku bisnis. Lalu, kebaruan apa saja yang hadir dalam tren belanja online di tahun ini?
Peningkatan Jumlah Konsumen Internasional
Sebuah penelitian pasca-pandemi mengungkapkan bahwa tiga dari empat (76%) pembeli di dunia maya melakukan pembelian di luar negara mereka sendiri pada tahun 2022. Angka ini naik dari dua tahun sebelumnya.
Penelitian lain juga mengungkap tiga alasan teratas untuk berbelanja di luar negeri adalah harga yang lebih rendah, akses ke barang yang tidak tersedia secara lokal, dan penemuan produk baru dan menarik. Dengan adanya trend ini, dapat menjadi peluang bagi para pelaku bisnis untuk melakukan ekspansi internasional.
Opsi Pembayaran yang Memudahkan Pelanggan.
Dompet digital adalah hal baru bagi konsumen di seluruh dunia. Menurut sebuah studi dari Juniper Research, 60% populasi dunia akan menggunakan dompet digital pada tahun 2026. Kemudahan yang ditawarkan dompet digital menjadikannya populer dan cepat diadaptasi oleh publik.
Kemudahan lain yang mungkin kita rasakan adalah, dengan adanya sistem pembayaran QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard yaitu standar kode QR Nasional yang bertujuan memfasilitasi pembayaran kode QR di seluruh Indonesia. Fitur ini memungkinkan semua orang untuk melakukan pembayaran menggunakan platform apapun dengan kode QR yang sama. Hal ini tentu mempermudah transaksi antara pelanggan dan pengusaha.
Live Shopping
Pada tahun 2022, rata-rata orang menghabiskan sekitar 100 menit untuk menonton video online per hari. TikTok, aplikasi yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan, menjadi media sosial terbesar yang berbasis audio visual. Diperkirakan pengguna TikTok akan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 1,8 miliar pada akhir tahun 2023.
Populernya platform berbasis video, memberikan inovasi baru terhadap dunia belanja. Live shopping memanfaatkan mentalitas fear of missing out atau yang dikenal dengan istilah FOMO, yaitu perilaku dimana seseorang memiliki ketakutan untuk ketinggalan akan sesuatu, seperti tren atau kepemilikan barang. Live shopping menjadi sangat populer dan berkembang dengan cepat terutama di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.
Pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19 mengubah banyak hal, dan transformasi teknologi menjadi salah satu hal yang sangat berdampak. Pelaku bisnis harus mampu mengikuti perubahan ini agar tetap dapat bersaing di era digital.
Untuk membantu bisnis melakukan ekspansi yang lebih mudah ke dunia digital, Optima memberikan layanan untuk menjawab tantangan tren dan hambatan bisnis digital. Bersama Optima, Anda dapat mengoptimalkan bisnis ke arah yang lebih baik dan keberlanjutan. Mari terhubung dengan kami untuk mendapatkan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan merek Anda.
Comments